Isnin, 16 Mac 2009

Kepalanya Tertanggal

ketika dia bangkit dari mimpi
dia melihat jasmaninya
tanpa kepala
di kepingan kaca yang pecah
membuatnya benar-benar resah.

dia terus mencari
kepalanya di celahan kaca
namun hampa terus menghambatnya.

dia kembali ke perdu waktu
untuk mengutip bicara
ketika berdepan dengan retorika
akal silapnya.
dia terus mengarus
dengan membawa akaliah yang tewas.

ketika mengarus itulah
baru dia tersedar
kepalanya tertanggal di kamar insani
yang jarang sekali dia masuki.

Mj
september 08, masjid jamek,kl.

p/s: Puisi ini tersiar di ruangan Yang Indah Itu Bahasa (Utusan Sarawak). Dalam banyak puisi yang pernah aku hasilkan, puisi ini yang paling ku gemari.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan